WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG MADRASAH KAMI MI TARBIYAH ISLAMIYAH TANGKEBAN

Thursday, January 19, 2017

BERANDA

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh…

Selamat Datang di blog/situs MI Tarbiyah Islamiyah Tangkeban Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Selamat berjumpa kami sampaikan kepada para pengunjung serta terima kasih yang tiada terhingga kami ucapkan atas perkenannya mengunjungi rumah kami ini, mudah-mudahan perjumpaan kita lewat blog ini dapat memberikan kesan yang baik dan mendalam terutama dalam misi kami memberikan informasi tentang kiprah  Madrasah kepada masyarakat.

Blog ini hanyalah blog sederhana, namun demikian, walaupun sederhana, sangat diharapkan mampu memberikan pencerahan kepada para pembaca khsususnya sebagai media informasi bagi dunia pendidikan Madrasah di Kabupaten Lombok Barat.

Kami sadar sangat banyak kekurangan dalam blog ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dan perbaikan blog ini di masa-masa mendatang. Akhirnya kami mengucapkan selamat menikmati suguhan dari kami,


Wassalam

Admin 

Wednesday, January 11, 2017

Sejarah Madrasah


Sejarah Pendirian Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tangkeban

Madrasah  Tarbiyah Islamiyah Tangkeban merupakan madrasah yang berada di dusun tangkeban kecamatan labuapi kabupaten Lombok barat. Sedangkan dusun tangkeban sendiri merupakan dusun dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 jiwa dan terdiri dari lebih dari 300 KK, dusun ini berbatasan langsung dengan kecamatan Narmada. Sebelum ada madrasah ini masyarakat tangkeban menyekolahkan putra putrinya ke SDN 4 Merembu yang berlokasi di dusun karang sembung jaraknya sekitar 1 km dengan berjalan kaki.
Keinginan mendirikan madrasah sudah lama terbesit di dalam angan-angan masyarakat, karena terbatasnya informasi dan pendanaan tidak bisa mencapai mimpi tersebut. Pada tahun 2007 didirikanlah Madrasah Diniyah (cikal bakal) atas inisatif tokoh agama seperti Salman Alfarsiy, Aenudin H.Busyairi dan beberapa guru ngaji lainnya, pendirian Madrasah Diniyah yang di beri nama Riyadhusibyan ini di dasarkan atas keprihatinan terhadap anak anak yang belum bisa menerapkan dasar dasar ajaran agama islam. Kegiatan diniyah ini di adakan di Masjid tiap sore dengan pembagian tiga kelompok/kelas, adapun materinya mulai dari belajar Iqra, Tajwid, Quran Hadist,SKI, sampai pada Bahasa inggeris dan arab. Semua kegiatan tersebut di adakan dengan swadaya adapun guru gurunya yakni (Aenudin,Salman Alfarisy,H.busyairi,H..Ahmad Fauzi,Sapoan, Taufik, Satriawan, M.agus,Usman, Habibi, Musleh dll).
Keinginan mendirikan gedung sebagai tempat pendidikan semakin menguat terlebih ada gugatan dari ahli waris terhadap tanah wakaf yang berlokasi di timur masjid, karena tidak ada dasar yang kuat, gugatan tersebut di mentahkan, dan tanah yang luasnya kurang lebih 10 are di kembalikan ke masyarakat tangkeban sebagai tanah adat.adapun hasil penjualan buah buahan pada tanah tersebut di peruntukkan untuk Masjid, tanah yang dimaksud sebelumnya merupakan tempat berdirinya madrasah Nur Islah pada tahun 1970an dan tidak terurus karena ada perpecahan pada saat itu NU- Rabitah. Sisa bangunan madrasah Nur islah ini masih bisa kita lihat sampai awal tahun 2000 an, dan setelahnya tanah ini di manfaatkan oleh pemuda untuk bermain bola dan kegiatan olahraga lainnya.
Pada tahun 2008 di lahan 10 are ini didirikan lah posyandu yang dana dari PNPM, pendirian bangunan posyandu diatas tanah tersebut ini di setujui dengan harapan bangunan ini dapat di manfaatkan sebagai tempat diniyah/pengajian, karena tidak sesuai luasnya banguana posyandu ini urung di gunakan sebagai tempat kegiatan diniyah dan tetap berlangusung di Masjid.
Pada bulan April tahun 2010 tercetuslah pembangunan madrasah ini dari  Muharis Ahmad akan memfasilitasi pertemuan dengan bapak Ir.Lemen arjimen yang merupakan dosen STITA Al amin Gresik, menurut Haris pak lemen bersedia membantu pembanguan madrasah mulai dari desain dan bahan bangunan dan harus ada sumbangan dari masyarakat, karena menurutnya sumbangan pak Lemen hanya sifatya memancing masyarakat,  sebelum ketemu pak Lemen waktu itu Muharis  mengundang tokoh tokoh pemuda dan guru ngaji diniyah (Habibi, Aenudin, Isnayati, Satriawan, Agus Salim,Taufik dll) di rumah kediaman H,Helmi , tentang pembanguan madrasah. Hasil rapat tersebut sangat mendukung rencana pembagunan tersebut dan hasil rapat ini harus dibawa ke forum yang lebih besar yakni mengundang lapisan masyarakat dan rapat lanjutan di adakan di masjid menghasilkan panitia pembangunan yakni Ketua H.Helmi, Sekertaris Habibi Dan Bendahara Alimudin Kepala Tukang Abdulah dan masing masing ketua RT sebagai koordinator pengerah tenaga gotong royong Dan Pengawas Lemen Arjimen

Pada hari rabu bertepatan tanggal 13 Mei tahun 2010 jam 07.00 di mulailah pembangunan Madrasah yakni seluruh masyarakat bahu membahu menggali dasar bangunan dengan 3 lokal  ukuran 7x8m, dari hasil penjualan kayu yang di tebang seluruhnya dipakai modal pertama,besi beton dan semen di dapatkan dari pak Lemen,dan batu pasir merupakan sumbangan dari pemilik galian, pada tanggal 22 mei 2010 di adakan acara peletakan batu pertama yang di undang adalah Bupati Lombok barat tetapi berhalangan hadir dan di hadiri oleh kemenag provinsi, dan tokoh tokoh agama dan masyarkat yang ada di kecamatan labuapi.
Selama proses pembangunan madrasah ini berlangsung guru guru yang perempuan mendapatkan pelatihan cara mengajar di RA/TK Seganteng pelatihan berlangsung selama 1 bulan. Selama proses pembangunan tantangan dan hambatan mulai dari pendanaan dan bahan bahan material yang tidak mencukupi,perlahan tapi pasti sedikit demi sedikit masyarakat bergerak menyumbangkan tenaga, pikiran, dan bahan agar proses pembanguan ini biasa berjalan, pada saat itu panitia di hadapi dengan mepetnya tahun ajaran baru yang berlangsung pada bulan juli 2010 kondisi bangunan baru 40% sehingga sebagaian masyarakat meragukan bahwa madrasah ini bisa berdiri pada tahun 2010, akibatnya hanya beberapa orang yang mendaftarkan anaknya sehingga ditempuh cara jemput bola, Musleh Dan Habibi  melakukan kunjungan kerumah calon murid untuk meyakinkan orang tua terhadap pembangunan madrasah yang  selesai paling lambat bulan agustus 2010, agar masyarakat tergugah tidak jarang khutbah jumatpun dipakai tentang pentingnya membangun  pendidikan madrasah. Selama proses pembanguan madrasah siswa MI (19 Siswa) dan RA (25 Siswa) di tampung di salah satu rumah warga (H.Mursidin).

Pada bulan September 2010 gedung madrasah bisa ditempati dengan kondisi belum dikeramik dan tida ada bangku maupun meja dengan alas tikar dan terpal seadanya proses belajar mengajar tetap berlangsung dan barulah pada bulan November 2016 sudah tersedia bangku meja 10 unit.
Selama proses perjalanan pembangunan madrasah ini .banyak sekali tantangan dan hambatan yang di hadapi tidak hanya persoalan fisik bangunan yang belum lengkap tetapi pengakuan dari masyarakat yang sepenuhnya belum move on dari sekolah negeri terkait dengan sarana prsarana dan ijin yang belum keluar dari kementerian agama Lombok barat dan bayang bayang berpindahnya siswa sebagai akibat belum adanya ijin pendirian.
Pada bulan pebruari tahun 2011 di Lakukan survey kelayakan oleh tim kemenag Lombok barat yang di ketuai oleh ibu Aisyah dalam hasil survey menurutnya madrasah ini sudah layak memperoleh ijin karena sudah memiliki 3 bangunan dan luas tanah 10 are dan berjanji akan mengusahakan agar ijinnya bias keluar cepat, pada bulan maret tahun 2011 ijin oprasioanl pendirian MI tarbiyah Islamiyah tangkeban keluar dengan Nomor : Kd19.01/4/PP.00/59/2011 meskipun ijinnya sudah keluar tidak serta merta langsung memperoleh dana BOS, dana BOS baru bisa di dapatkan pada tahun 2012 sekitar 4 juta.
Selama kurun waktu tahun 2010-2012 oprasional sekolah di dapat dari sumbangan masyarakat, baik berupa sedekah zakat, dan penjualan buah mangga, hasil parkir nyongkolan, dan gerakan seribu rupiah/minggu yang di pungut dari siswa.berkat komitmen dan keteguhan guru guru meskipun tidak digaji fase sulit  ini bisa di lalui dengan baik.
Dalam perjalananya MI tarbiyah Islamiyah sudah beberapa kali  melakukan pergantian kepala madrasah yakni
-          Tahun 2010-2012 kepala sekolah Drs Musleh
-          Tahun 2012-2014 kepala sekolah Habibi, SH MH
-          Tahun 2014-sekarang Abdul Sahid, S.Pd
Visi Misi Madrasah
Visi : “Mengembangkan pendidikan yang bermanfaat sehingga terbentuk insan yang berilmu, berakhlak dan berbudaya”
Misi :

1.     Menyelenggarakan pendidikan dengan menanamkan disiplin sejak dini

2.     Menyelenggarakan pendidikan yang berpedoman pada nilai nilai keislaman

3.  Menyelenggarakan pendidikan secara terpadu, terukur dan berkelanjutan mengikuti standar baku system pendidikan nasioanl tanpa melupakan unsur unsur lokal

4. Meningkatkan pemberian penghargaan terhadp siswa yang berprestasi dan pemberian sanksi yang bersifat mendidik.




Monday, January 2, 2017

Mengajar Efektif dengan Metode Ice Breake


Bagaimana
Di dalam proses pembelajaran, sering terjadi kondisi di mana siswa terlihat lelah, ngantuk, tidak semangat, dan tidak siap mengikuti pembelajaran. Kondisi siswa seperti tidak serta merta membuat guru menjadi acuh. Justru sebaliknya, guru harus mampu membuat mereka kembali segar dan bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran di kelas.
ada seorang guru yang dihadapkan pada kondisi di mana para siswa terlihat tidak bersemngata, tidak siap menerima pelajaran, dan mengantuk. Guru tersebut lalu meminta para siswa untuk berdiri dan melakukan gerakan-gerakan.

Mengajar Efektif dengan Metode Ice Breaker?
Ia meminta para siswa merentangkan tangan, mengepalkan tangan, mengayun-ayunkan lengan, bergerak ke kanan dan ke kiri, dan masing-masing memijit punggung teman sebangkunya. Sebagian siswa tertawa dan bercanda, sebagian yang lain melakukannya dengan bersemangat.
Setelah kira-kira satu atau dua menit, ia mempersilakan para siswa untuk duduk kembali. Selanjutnya, si guru tersebut menyajikan sebuah cerita lucu yang pernah ia dengar. Para siswa tertawa, mereka tidak mengantuk lagi. Akhirnya dalam waktu lima menit, ia berhasil mendapatkan perhatian dari seluruh siswa. Dampaknya sangat signifikan, para siswa terlihat telah siap menerima materi pelajaran.
Cara yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan metode Ice Breaker. Dari ilustrasi cerita di atas, dapat diartikan bahwa Ice Breaker yaitu metode yang dapat menyiapkan kondisi yang lebih baik bagi siswa agar lebih segar dan siap menerima pelajaran.
Metode ini dapat dilakukan di awal maupun di tengah-tengah proses pembelajaran untuk mencairkan suasana, membangun kesiapan belajar, atau memacu motivasi belajar siswa. Ice Breaker dapat dilakukan dalam durasi kurang lebih lima hingga sepuluh menit.

Sunday, January 1, 2017

Foto Kegiatan






ARTI TARBIYAH

Apa itu Tarbiyah ?

Apabila kita merujuk kepada kamus bahasa Arab kita akan mendapatkan bahwa kata "Tarbiyah" sedikitnya memiliki tiga asal kata ; Pertamarobaa-yarbuu yang berarti bertambah dan berkembang. (ar-Rum : 39). Keduarobiya-yarba yang berarti tumbuh dan terbina. Dan ketigarobba-yarubbu yang berarti mengishlah, mengurus dan memberi perhatian.

Kemudian para ulama mengembangkan pengertian lughowi ini menjadi pengertian istilahi dari tarbiyah. Imam Baidhawi (685 H) mengatakan dalam tafsirnya "Anwarut-Tanzil Wa Asrarut-Ta'wil", 

'Makna asal dari kata "Robb" adalah tarbiyah yaitu menghantarkan sesuatu secara bertahap sampai tingkat kesempurnaan.'
Dalam kitab Mufradat, Ar-Raghib Al-Ashfahani mengatakan, 


'Makna asal dari kata "Robb" adalah menumbuhkan mencetak sesuatu secara bertahap sampai batas kesempurnaan.'

Ustadz Abdurrahman Al-Bani dalam tulisannya "Madkhal Ilat-Tarbiyah" menegaskan bahwa kata "Tarbiyah" itu memiliki empat unsur makna : 

- Pertama, menjaga dan memelihara fitrah anak. 

- Kedua, mengembangkan potensi dan menyiapkannya. 

- Ketiga, mengarahkan fitrah dan petensi tersebut secara baik dan sempurna. 

- Keempat, bertahap dalam menjalankannya sebagaimana yang diisyaratkan oleh Imam Baidhawi di atas.

Dari dasar-dasar pengertian tarbiyah di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Tarbiyah adalah sebuah amaliyah yang memiliki sasaran dan tujuan

2. Murabbi (pendidik) yang sebenarnya adalah Allah swt yang telah menciptakan fitrah manusia dan menganugerahkan berbagai potensi kepada manusia. Dialah yang telah menggariskan konsep dan tuntunan untuk mengembangkannya sebagaimana Ia telah mensyari'atkan sebuah aturan untuk mengatur pelaksanaannya.

3. Tarbiyah menuntut kita untuk membuat perencanaan yang bersifat bertahap dan teratur sesuai dengan marhalah-marhalahnya.

4. Tugas Murabbi harus mengikuti dan tunduk kepada aturan Allah dan tuntutan dien-Nya.

Hubungan Antara Islam dan Tarbiyah

Islam adalah syari'ah Allah untuk seluruh manusia agar dijadikan pedoman dalam beribadah kepada-Nya termasuk di dalamnya membina dan mendidik generasi Islam agar menjadi hamba-hamba-Nya yang berserah diri dan patuh kepada syari'ah-Nya. Pembinaan dan pendidikan seperti inilah yang dimaksud dengan tarbiyah islamiyah.

Syari'at Islam tidak mungkin dapat diwujudkan kecuali dengan cara melakukan pembinaan jiwa, pembinaan generasi dan masyarakat di atas landasan iman kepada Allah, muroqobah dan berserah diri serta tunduk dan patuh hanya kepada-Nya.

Dengan demikian tarbiyah islamiyah merupakan kewajiban atas setiap orang tua dan pendidik dan amanat yang harus dipikul dari generasi ke generasi, dan celakalah bagi siapa saja yang menghianatinya atau menyimpang dan keluar dari tujuannya.

Tujuan tarbiyah islamiyah adalah membina dan mendidik manusia agar bertahkim kepada syari'ah Allah dalam segala prilakunya dengan penuh kepasrahan dan tidak ada rasa sempit dan keberatan sedikitpun di dalam dadanya. (lihat : An-Nisa : 65)

Kemudian surat Al-'Ashr, sebagaimana dikatakan oleh DR. Abdurrahman An-Nahlawi, juga mengisyaratkan bahwa agar manusia selamat dari kerugian dan siksa Allah, harus dilakukan tiga hal :

- Tarbiyatul fardi (membina individu) di atas landasan iman kepada Allah, istislam kepada syari'ah-Nya dan iman kepada yang ghaib.

- Tarbiyatun-nafs (membina jiwa) agar beramal shalih dan dan membiasakan hidup sehari-hari sesuai dengan manhaj Islam.

- Tarbiyatul mujtama' (membina masyarakat) agar senantiasa saling berwasiat untuk mengamalkan kebenaran dan sabar dalam menghadapi cobaan dalam beribadah kepada Allah swt.
  
Asas dan Dasar Tarbiyah Islamiyah

Tarbiyah Islamiyah adalah sesuatu yang mesti dilakukan, tidak boleh tidak. Tujuannya, sebagaimana telah dijelaskan, adalah merealisasikan Islam dalam wujud nyata sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah swt. Ini berarti tarbiyah islamiyah harus berasaskan kepada asas yang semestinya yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an telah meninggalkan pengaruh yang kuat dalam diri Rasulullah saw dan para sahabatnya -ridhwanullah 'alaihim-. Hal itu telah ditegaskan oleh Ummul Mukminin Aisyah ra, 

"Akhlak Rasulullah saw adalah Al-qur'an." 

Bahkan sebelumnya Allah swt telah menegaskan :

"Dan orang-orang kafir berkata, "Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?" Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil." (Al-Furqan : 32)

Dalam ayat di atas terdapat dua isayart tarbawiyah : Pertama, peneguhan hati dan penanaman keimanan. Dan kedua, ta'limul Qur'an. Dan karena itu pula Allah swt turunkan wasiat tarbawiyah-Nya kepada Rasul-Nya saw dalam surat Al-Qiyamah : 17-19.

Begitu juga hal nya para sahabat. Mereka terdidik dengan Al-Qur'an sehingga tumbuh menjadi generasi yang tangguh. Salah seorang dari mereka mengatakan,

'Kami di masa Rasulullah saw tidak pernah melewati satu surat dari Al-Qur'an sehingga kami mengamalkannya, kami mempelajari ilmu sekaligus mengamalkannya.'

Kemudian asas dan dasar keduanya adalah As-Sunnah. Sunnah artinya adalah cara dan konsep. Pengertian ilmiahnya adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan taqrir Rasulullah saw, termasuk di dalamnya segala apa yang dicintai dan dibencinya. Ringkasnya adalah "Kehidupan Rasulullah saw". 

As-Sunnah berfungsi untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Quran yang bersifat global dan mejelaskan apa yang belum disebutkan di dalam Al-Quran secara tegas.
Dalam kaitannya dengan tarbiyah, As-Sunnah telah memberikan penjelasan dan perincian konsep tarbiyah di dalam Al-Qur'an yang masih mujmal, langsung dengan sabda-sabda dan tindakan-tindakan Rasulullah saw sendiri. Kemudian para sahabat menyimpulkan beberapa uslub (metode) tarbiyah langsung dari kehidupan Rasulullah saw dan menerapkannya dalam mendidik putra-putranya.

Penutup

Sebagai penutup, penulis nasehatkan karena Allah kepada para murabbi dan pendidik agar :

- Menjadikan konsep tarbiyah islamiyah dengan pengertiannya yang universal sebagai acuan dan contoh dalam membina dan mendidik putra-putranya.

- Tidak mengadopsi atau meniru konsep-konsep kafir atau metode yang dilarang oleh nash syar'i.

- Mengembangkan pola pendidikan secara modern dengan tetap mengikat diri dengan ikatan-ikatan syar'i.

Bagaimana Menurut Anda Tampilan Web MI Tarbiyah Islamiyah Tangkeban