WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG MADRASAH KAMI MI TARBIYAH ISLAMIYAH TANGKEBAN

Wednesday, January 11, 2017

Sejarah Madrasah


Sejarah Pendirian Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tangkeban

Madrasah  Tarbiyah Islamiyah Tangkeban merupakan madrasah yang berada di dusun tangkeban kecamatan labuapi kabupaten Lombok barat. Sedangkan dusun tangkeban sendiri merupakan dusun dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 jiwa dan terdiri dari lebih dari 300 KK, dusun ini berbatasan langsung dengan kecamatan Narmada. Sebelum ada madrasah ini masyarakat tangkeban menyekolahkan putra putrinya ke SDN 4 Merembu yang berlokasi di dusun karang sembung jaraknya sekitar 1 km dengan berjalan kaki.
Keinginan mendirikan madrasah sudah lama terbesit di dalam angan-angan masyarakat, karena terbatasnya informasi dan pendanaan tidak bisa mencapai mimpi tersebut. Pada tahun 2007 didirikanlah Madrasah Diniyah (cikal bakal) atas inisatif tokoh agama seperti Salman Alfarsiy, Aenudin H.Busyairi dan beberapa guru ngaji lainnya, pendirian Madrasah Diniyah yang di beri nama Riyadhusibyan ini di dasarkan atas keprihatinan terhadap anak anak yang belum bisa menerapkan dasar dasar ajaran agama islam. Kegiatan diniyah ini di adakan di Masjid tiap sore dengan pembagian tiga kelompok/kelas, adapun materinya mulai dari belajar Iqra, Tajwid, Quran Hadist,SKI, sampai pada Bahasa inggeris dan arab. Semua kegiatan tersebut di adakan dengan swadaya adapun guru gurunya yakni (Aenudin,Salman Alfarisy,H.busyairi,H..Ahmad Fauzi,Sapoan, Taufik, Satriawan, M.agus,Usman, Habibi, Musleh dll).
Keinginan mendirikan gedung sebagai tempat pendidikan semakin menguat terlebih ada gugatan dari ahli waris terhadap tanah wakaf yang berlokasi di timur masjid, karena tidak ada dasar yang kuat, gugatan tersebut di mentahkan, dan tanah yang luasnya kurang lebih 10 are di kembalikan ke masyarakat tangkeban sebagai tanah adat.adapun hasil penjualan buah buahan pada tanah tersebut di peruntukkan untuk Masjid, tanah yang dimaksud sebelumnya merupakan tempat berdirinya madrasah Nur Islah pada tahun 1970an dan tidak terurus karena ada perpecahan pada saat itu NU- Rabitah. Sisa bangunan madrasah Nur islah ini masih bisa kita lihat sampai awal tahun 2000 an, dan setelahnya tanah ini di manfaatkan oleh pemuda untuk bermain bola dan kegiatan olahraga lainnya.
Pada tahun 2008 di lahan 10 are ini didirikan lah posyandu yang dana dari PNPM, pendirian bangunan posyandu diatas tanah tersebut ini di setujui dengan harapan bangunan ini dapat di manfaatkan sebagai tempat diniyah/pengajian, karena tidak sesuai luasnya banguana posyandu ini urung di gunakan sebagai tempat kegiatan diniyah dan tetap berlangusung di Masjid.
Pada bulan April tahun 2010 tercetuslah pembangunan madrasah ini dari  Muharis Ahmad akan memfasilitasi pertemuan dengan bapak Ir.Lemen arjimen yang merupakan dosen STITA Al amin Gresik, menurut Haris pak lemen bersedia membantu pembanguan madrasah mulai dari desain dan bahan bangunan dan harus ada sumbangan dari masyarakat, karena menurutnya sumbangan pak Lemen hanya sifatya memancing masyarakat,  sebelum ketemu pak Lemen waktu itu Muharis  mengundang tokoh tokoh pemuda dan guru ngaji diniyah (Habibi, Aenudin, Isnayati, Satriawan, Agus Salim,Taufik dll) di rumah kediaman H,Helmi , tentang pembanguan madrasah. Hasil rapat tersebut sangat mendukung rencana pembagunan tersebut dan hasil rapat ini harus dibawa ke forum yang lebih besar yakni mengundang lapisan masyarakat dan rapat lanjutan di adakan di masjid menghasilkan panitia pembangunan yakni Ketua H.Helmi, Sekertaris Habibi Dan Bendahara Alimudin Kepala Tukang Abdulah dan masing masing ketua RT sebagai koordinator pengerah tenaga gotong royong Dan Pengawas Lemen Arjimen

Pada hari rabu bertepatan tanggal 13 Mei tahun 2010 jam 07.00 di mulailah pembangunan Madrasah yakni seluruh masyarakat bahu membahu menggali dasar bangunan dengan 3 lokal  ukuran 7x8m, dari hasil penjualan kayu yang di tebang seluruhnya dipakai modal pertama,besi beton dan semen di dapatkan dari pak Lemen,dan batu pasir merupakan sumbangan dari pemilik galian, pada tanggal 22 mei 2010 di adakan acara peletakan batu pertama yang di undang adalah Bupati Lombok barat tetapi berhalangan hadir dan di hadiri oleh kemenag provinsi, dan tokoh tokoh agama dan masyarkat yang ada di kecamatan labuapi.
Selama proses pembangunan madrasah ini berlangsung guru guru yang perempuan mendapatkan pelatihan cara mengajar di RA/TK Seganteng pelatihan berlangsung selama 1 bulan. Selama proses pembangunan tantangan dan hambatan mulai dari pendanaan dan bahan bahan material yang tidak mencukupi,perlahan tapi pasti sedikit demi sedikit masyarakat bergerak menyumbangkan tenaga, pikiran, dan bahan agar proses pembanguan ini biasa berjalan, pada saat itu panitia di hadapi dengan mepetnya tahun ajaran baru yang berlangsung pada bulan juli 2010 kondisi bangunan baru 40% sehingga sebagaian masyarakat meragukan bahwa madrasah ini bisa berdiri pada tahun 2010, akibatnya hanya beberapa orang yang mendaftarkan anaknya sehingga ditempuh cara jemput bola, Musleh Dan Habibi  melakukan kunjungan kerumah calon murid untuk meyakinkan orang tua terhadap pembangunan madrasah yang  selesai paling lambat bulan agustus 2010, agar masyarakat tergugah tidak jarang khutbah jumatpun dipakai tentang pentingnya membangun  pendidikan madrasah. Selama proses pembanguan madrasah siswa MI (19 Siswa) dan RA (25 Siswa) di tampung di salah satu rumah warga (H.Mursidin).

Pada bulan September 2010 gedung madrasah bisa ditempati dengan kondisi belum dikeramik dan tida ada bangku maupun meja dengan alas tikar dan terpal seadanya proses belajar mengajar tetap berlangsung dan barulah pada bulan November 2016 sudah tersedia bangku meja 10 unit.
Selama proses perjalanan pembangunan madrasah ini .banyak sekali tantangan dan hambatan yang di hadapi tidak hanya persoalan fisik bangunan yang belum lengkap tetapi pengakuan dari masyarakat yang sepenuhnya belum move on dari sekolah negeri terkait dengan sarana prsarana dan ijin yang belum keluar dari kementerian agama Lombok barat dan bayang bayang berpindahnya siswa sebagai akibat belum adanya ijin pendirian.
Pada bulan pebruari tahun 2011 di Lakukan survey kelayakan oleh tim kemenag Lombok barat yang di ketuai oleh ibu Aisyah dalam hasil survey menurutnya madrasah ini sudah layak memperoleh ijin karena sudah memiliki 3 bangunan dan luas tanah 10 are dan berjanji akan mengusahakan agar ijinnya bias keluar cepat, pada bulan maret tahun 2011 ijin oprasioanl pendirian MI tarbiyah Islamiyah tangkeban keluar dengan Nomor : Kd19.01/4/PP.00/59/2011 meskipun ijinnya sudah keluar tidak serta merta langsung memperoleh dana BOS, dana BOS baru bisa di dapatkan pada tahun 2012 sekitar 4 juta.
Selama kurun waktu tahun 2010-2012 oprasional sekolah di dapat dari sumbangan masyarakat, baik berupa sedekah zakat, dan penjualan buah mangga, hasil parkir nyongkolan, dan gerakan seribu rupiah/minggu yang di pungut dari siswa.berkat komitmen dan keteguhan guru guru meskipun tidak digaji fase sulit  ini bisa di lalui dengan baik.
Dalam perjalananya MI tarbiyah Islamiyah sudah beberapa kali  melakukan pergantian kepala madrasah yakni
-          Tahun 2010-2012 kepala sekolah Drs Musleh
-          Tahun 2012-2014 kepala sekolah Habibi, SH MH
-          Tahun 2014-sekarang Abdul Sahid, S.Pd
Visi Misi Madrasah
Visi : “Mengembangkan pendidikan yang bermanfaat sehingga terbentuk insan yang berilmu, berakhlak dan berbudaya”
Misi :

1.     Menyelenggarakan pendidikan dengan menanamkan disiplin sejak dini

2.     Menyelenggarakan pendidikan yang berpedoman pada nilai nilai keislaman

3.  Menyelenggarakan pendidikan secara terpadu, terukur dan berkelanjutan mengikuti standar baku system pendidikan nasioanl tanpa melupakan unsur unsur lokal

4. Meningkatkan pemberian penghargaan terhadp siswa yang berprestasi dan pemberian sanksi yang bersifat mendidik.




No comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut Anda Tampilan Web MI Tarbiyah Islamiyah Tangkeban