Sejarah Pendirian Madrasah Tarbiyah Islamiyah
Tangkeban
Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tangkeban merupakan
madrasah yang berada di dusun tangkeban kecamatan labuapi kabupaten Lombok barat.
Sedangkan dusun tangkeban sendiri merupakan dusun dengan jumlah penduduk
sekitar 1.000 jiwa dan terdiri dari lebih dari 300 KK, dusun ini berbatasan
langsung dengan kecamatan Narmada. Sebelum ada madrasah ini masyarakat
tangkeban menyekolahkan putra putrinya ke SDN 4 Merembu yang berlokasi di dusun
karang sembung jaraknya sekitar 1 km dengan berjalan kaki.
Keinginan mendirikan madrasah sudah
lama terbesit di dalam angan-angan masyarakat, karena terbatasnya informasi dan
pendanaan tidak bisa mencapai mimpi tersebut. Pada tahun 2007 didirikanlah Madrasah
Diniyah (cikal bakal) atas inisatif tokoh agama seperti Salman Alfarsiy,
Aenudin H.Busyairi dan beberapa guru ngaji lainnya, pendirian Madrasah Diniyah yang
di beri nama Riyadhusibyan ini di dasarkan atas keprihatinan terhadap anak anak
yang belum bisa menerapkan dasar dasar ajaran agama islam. Kegiatan diniyah ini
di adakan di Masjid tiap sore dengan pembagian tiga kelompok/kelas, adapun
materinya mulai dari belajar Iqra, Tajwid, Quran Hadist,SKI, sampai pada Bahasa
inggeris dan arab. Semua kegiatan tersebut di adakan dengan swadaya adapun guru
gurunya yakni (Aenudin,Salman Alfarisy,H.busyairi,H..Ahmad Fauzi,Sapoan, Taufik,
Satriawan, M.agus,Usman, Habibi, Musleh dll).
Keinginan mendirikan gedung sebagai
tempat pendidikan semakin menguat terlebih ada gugatan dari ahli waris terhadap
tanah wakaf yang berlokasi di timur masjid, karena tidak ada dasar yang kuat, gugatan
tersebut di mentahkan, dan tanah yang luasnya kurang lebih 10 are di kembalikan
ke masyarakat tangkeban sebagai tanah adat.adapun hasil penjualan buah buahan
pada tanah tersebut di peruntukkan untuk Masjid, tanah yang dimaksud sebelumnya
merupakan tempat berdirinya madrasah Nur Islah pada tahun 1970an dan tidak
terurus karena ada perpecahan pada saat itu NU- Rabitah. Sisa bangunan madrasah
Nur islah ini masih bisa kita lihat sampai awal tahun 2000 an, dan setelahnya
tanah ini di manfaatkan oleh pemuda untuk bermain bola dan kegiatan olahraga
lainnya.
Pada tahun 2008 di lahan 10 are ini
didirikan lah posyandu yang dana dari PNPM, pendirian bangunan posyandu diatas
tanah tersebut ini di setujui dengan harapan bangunan ini dapat di manfaatkan
sebagai tempat diniyah/pengajian, karena tidak sesuai luasnya banguana posyandu
ini urung di gunakan sebagai tempat kegiatan diniyah dan tetap berlangusung di
Masjid.
Pada bulan April tahun 2010
tercetuslah pembangunan madrasah ini dari Muharis Ahmad akan memfasilitasi pertemuan
dengan bapak Ir.Lemen arjimen yang merupakan dosen STITA Al amin Gresik,
menurut Haris pak lemen bersedia membantu pembanguan madrasah mulai dari desain
dan bahan bangunan dan harus ada sumbangan dari masyarakat, karena menurutnya
sumbangan pak Lemen hanya sifatya memancing masyarakat, sebelum ketemu pak Lemen waktu itu Muharis mengundang tokoh tokoh pemuda dan guru ngaji
diniyah (Habibi, Aenudin, Isnayati, Satriawan, Agus Salim,Taufik dll) di rumah
kediaman H,Helmi , tentang pembanguan madrasah. Hasil rapat tersebut sangat
mendukung rencana pembagunan tersebut dan hasil rapat ini harus dibawa ke forum
yang lebih besar yakni mengundang lapisan masyarakat dan rapat lanjutan di
adakan di masjid menghasilkan panitia pembangunan yakni Ketua H.Helmi,
Sekertaris Habibi Dan Bendahara Alimudin Kepala Tukang Abdulah dan masing
masing ketua RT sebagai koordinator pengerah tenaga gotong royong Dan Pengawas
Lemen Arjimen
Pada hari rabu bertepatan tanggal 13
Mei tahun 2010 jam 07.00 di mulailah pembangunan Madrasah yakni seluruh masyarakat
bahu membahu menggali dasar bangunan dengan 3 lokal ukuran 7x8m, dari hasil penjualan kayu yang
di tebang seluruhnya dipakai modal pertama,besi beton dan semen di dapatkan
dari pak Lemen,dan batu pasir merupakan sumbangan dari pemilik galian, pada
tanggal 22 mei 2010 di adakan acara peletakan batu pertama yang di undang adalah
Bupati Lombok barat tetapi berhalangan hadir dan di hadiri oleh kemenag provinsi,
dan tokoh tokoh agama dan masyarkat yang ada di kecamatan labuapi.
Selama proses pembangunan madrasah
ini berlangsung guru guru yang perempuan mendapatkan pelatihan cara mengajar di
RA/TK Seganteng pelatihan berlangsung selama 1 bulan. Selama proses pembangunan
tantangan dan hambatan mulai dari pendanaan dan bahan bahan material yang tidak
mencukupi,perlahan tapi pasti sedikit demi sedikit masyarakat bergerak
menyumbangkan tenaga, pikiran, dan bahan agar proses pembanguan ini biasa berjalan,
pada saat itu panitia di hadapi dengan mepetnya tahun ajaran baru yang
berlangsung pada bulan juli 2010 kondisi bangunan baru 40% sehingga sebagaian
masyarakat meragukan bahwa madrasah ini bisa berdiri pada tahun 2010, akibatnya
hanya beberapa orang yang mendaftarkan anaknya sehingga ditempuh cara jemput
bola, Musleh Dan Habibi melakukan
kunjungan kerumah calon murid untuk meyakinkan orang tua terhadap pembangunan
madrasah yang selesai paling lambat
bulan agustus 2010, agar masyarakat tergugah tidak jarang khutbah jumatpun dipakai
tentang pentingnya membangun pendidikan madrasah.
Selama proses pembanguan madrasah siswa MI (19 Siswa) dan RA (25 Siswa) di tampung
di salah satu rumah warga (H.Mursidin).
Pada bulan September 2010 gedung
madrasah bisa ditempati dengan kondisi belum dikeramik dan tida ada bangku
maupun meja dengan alas tikar dan terpal seadanya proses belajar mengajar tetap
berlangsung dan barulah pada bulan November 2016 sudah tersedia bangku meja 10
unit.
Selama proses perjalanan pembangunan
madrasah ini .banyak sekali tantangan dan hambatan yang di hadapi tidak hanya
persoalan fisik bangunan yang belum lengkap tetapi pengakuan dari masyarakat yang
sepenuhnya belum move on dari sekolah
negeri terkait dengan sarana prsarana dan ijin yang belum keluar dari
kementerian agama Lombok barat dan bayang bayang berpindahnya siswa sebagai
akibat belum adanya ijin pendirian.
Pada bulan pebruari tahun 2011 di Lakukan
survey kelayakan oleh tim kemenag Lombok barat yang di ketuai oleh ibu Aisyah dalam
hasil survey menurutnya madrasah ini sudah layak memperoleh ijin karena sudah
memiliki 3 bangunan dan luas tanah 10 are dan berjanji akan mengusahakan agar
ijinnya bias keluar cepat, pada bulan maret tahun 2011 ijin oprasioanl
pendirian MI tarbiyah Islamiyah tangkeban keluar dengan Nomor :
Kd19.01/4/PP.00/59/2011 meskipun ijinnya sudah keluar tidak serta merta
langsung memperoleh dana BOS, dana BOS baru bisa di dapatkan pada tahun 2012
sekitar 4 juta.
Selama kurun waktu tahun 2010-2012
oprasional sekolah di dapat dari sumbangan masyarakat, baik berupa sedekah
zakat, dan penjualan buah mangga, hasil parkir nyongkolan, dan gerakan seribu
rupiah/minggu yang di pungut dari siswa.berkat komitmen dan keteguhan guru guru
meskipun tidak digaji fase sulit ini bisa
di lalui dengan baik.
Dalam perjalananya MI tarbiyah Islamiyah
sudah beberapa kali melakukan pergantian
kepala madrasah yakni
-
Tahun
2010-2012 kepala sekolah Drs Musleh
-
Tahun
2012-2014 kepala sekolah Habibi, SH MH
-
Tahun
2014-sekarang Abdul Sahid, S.Pd
Visi Misi Madrasah
Visi : “Mengembangkan pendidikan yang
bermanfaat sehingga terbentuk insan yang berilmu, berakhlak dan berbudaya”
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan dengan
menanamkan disiplin sejak dini
2. Menyelenggarakan pendidikan yang
berpedoman pada nilai nilai keislaman
3. Menyelenggarakan pendidikan secara
terpadu, terukur dan berkelanjutan mengikuti standar baku system pendidikan
nasioanl tanpa melupakan unsur unsur lokal
4. Meningkatkan pemberian penghargaan
terhadp siswa yang berprestasi dan pemberian sanksi yang bersifat mendidik.
No comments:
Post a Comment